Biografi serta Profile Komplet Soeharto
Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto ialah presiden ke-2 Indonesia, beliau ialah presiden yang memegang dengan waktu terlama yakni 32 tahun (1967-1998). Soeharto ialah putra dari pasangan Kertosudiro serta Sukirah yang lahir pada 8 Juni 1921 di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Sebelum memegang jadi presiden, Soeharto ialah seorang pimpinan militer pada saat posisi Jepang serta Belanda dengan pangkat paling akhir Mayor Jenderal.
Biografi Singkat Presiden Soeharto
Nama : Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto
Lahir : Kemusuk, Bantul, Yogyakarta, 8 Juni 1921
Wafat : Jakarta, 27 Januari 2008
Disemayamkan: Astana Giribangun, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah
- Ayah : Kertosudiro
- Ibu : Sukirah
- Istri : Tien Soeharto
- Anak :
- Siti Hardijanti Rukmana
- Sigit Harjojudanto
- Bambang Trihatmodjo
- Siti Hediati Hariyadi
- Hutomo Mandala Putra
- Siti Hutami Endang Adiningsih
Kedudukan:
- Menteri Pertahanan Indonesia ke-14 (28 Maret 1966 – 17 Oktober 1967)
- Ketua Presidium Kabinet Indonesia (25 Juli 1966 – 17 Oktober 1967)
- Panglima Angkatan Membawa senjata Republik Indonesia kedua (6 Juni 1968 – 28 Maret 1973)
- Presiden Indonesia kedua (12 Maret 1967 – 21 Mei 1998)
Waktu Kecil Serta Pendidikan Soeharto
Sebelum berusia 40 hari ayah Soeharto yakni Kertosudiro mentalak pisah ibunya yakni Sukirah, selanjutnya ibunya menikah lagi dengan Pramono serta dikarunia 7 anak.
Soeharto yang makin besar tinggal bersama-sama kakeknya dari ibu namanya Mbah Atmosudiro serta Soeharto mulai bersekolah waktu berusia 8 tahun, tapisering berpindah-pindah. Semula, Soeharto disekolahkan di SD di Desa Beberapa puluh, Godean selanjutnya sebab ibu serta ayah tirinya geser ke Kemusuk kidul Soeharto geser ke SD Pedes (Yogyakarta). Selanjutnya ayahnya mengalihkan Soeharto ke rumah bibinya yang menikah dengan seorang mantri tani namanya Prawirowihardjo di Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Setamat dari Sekolah Rendah, selanjutnya dia meneruskan sekolah kelanjutan rendah di Wonogiri. Sesudah berusia 14 tahun, Soeharto tinggal di dalam rumah rekan ayahnya yakni Harjowijono.
Soeharto selanjutnya kembali pada Kemusuk serta meneruskan pendidikannya di SMP Muhammadiyah Yogyakarta, setamat SMP dia ingin meneruskan ke sekolah yang semakin tinggi tetapi orang tuanya tidak dapat membayar. Pada 1 juni 1940, Soeharto diterima di sekolah bintara di Gombong, Jawa Tengah. Sesudah jalani enam bulan waktu training fundamen, Dia lulus serta terima pangkat kopral serta Dia dipilih jadi prajurit teladan serta pada 5 Oktober 1945, Soeharto sah jadi anggota TNI.
Menikah Dengan Raden Ayu Siti Hartinah (Tien Soeharto)
Pada Tahun 1947, persisnya tanggal 26 Desember 1947 Soeharto menikah dengan Raden Ayu Siti Hartinah yang kita mengenal sebagi Tien Soeharto. Raden Ayu Siti Hartinah atau Tien Soeharto ialah putri dari seorang wedana di Solo namanya KRMT Soemoharyomo. Di saat menikah Soeharto berusia 26 tahun Serta Siti Hartinah berusia 24 tahu. Dari pernikahan itu mereka memiliki 6 orang anak yakni Siti Hardiyanti Hastuti (Tutut), Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Harijadi (Titiek) , Hutomo Mandala Putra (Tommy), serta Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).
Profesi Kemiliteran Soeharto
Profesi kemiliteran Soeharto diawali dengan pangkat sersan tentara KNIL, selanjutnya pada saat penjajahan Jepang Dia jadi komandan PETA, selanjutnya menjdi komandan resimen dengan pangkat Mayur dan Dia memegang untuk komandan gagalyon dengan pamngkat Letnal Kolonel.
Pada 1 Maret 1949, Soeharto ikut dalam gempuran umum. Pada saat itu Sri Sultan Hamengkubuwono IX merekomendasikan pada Panglima Besar Soedirman supaya Brigade X pimpinan Letkol Soeharto selekasnya lakukan gempuran umum ke kota Yogyakarta serta menempati kota semasa enam jam untuk menunjukkan jika Republik Indonesia masih ada.
Pada 2 Januari 1962, Soeharto dipilih jadi Panglima Komando Mandala Pembebasan Irian Barat. Selanjutnya pada 14 oktober 1965 Dia dikukuhkan Permainan Draw Poker jadi Menteri Panglima Angkatan Darat serta selekasnya membuyarkan PKI serta ormasnya. Pad 11 Maret 1966, lewat Jenderal Basuki Rachmat, Jenderal Amir Machmud, serta Jenderal M Yusuf, Soeharto terima Surat dari Presiden Soekarno yang bertambah diketahui dengan Supersemar yang berisi mengenai permberian kekuasaan pada Soeharto untuk ambil aksi untuk terjaganya keamanan, ketenangan dan konsistensi pemerintahan serta revolusi. Pada 12 Maret, Soeharto sukses membuyarkan PKI serta Menjelaskan Jika PKI ialah partai terlarang di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar